Metode ini dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu kelompok, organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Metode studi kasus menurut Stake (Lincoln dan Guba,1985:341)
Selanjutnya, Creswell (1994:12) menjelaskan tentang studi kasus (case studies) sebagai berikut :
“Case Studies in which the researcher explores a single entity or phenomenon (the case) bounded by time and activity (a program event process institution or social group) and collect detailed information by using a variety of data collection procedures during a sustained period or time”.
Dengan demikian, studi kasus dimana peneliti meneliti kesatuan tunggal atau peristiwa (kasusnya) terbentuk oleh waktu dan aktivitas (program, even, proses, institusi atau kelompok sosial) dan mengumpulkan informasi lengkap dengan menggunakan ragam pada prosedur pengumpulan data selama mendukung pada periode atau waktu.
Mulyana (2002:201) mengemukakan bahwa “studi kasus merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek dari seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial”. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti (diperoleh melalui metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen, hasil survei dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara rinci). Selain itu juga, “peneliti mempelajari semaksimal mungkin subjek penelitian dengan tujuan untuk memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti” (Mulyana, 2002: 201).
Ditinjau dari lingkup wilayahnya, Arikunto (2002:115) mengemukakan sebagai berikut:
Penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitiannya, penelitian kasus lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengaplikasikannya serta menginterpretasikannya.
Melalui penggunaan metode studi kasus, penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan fakta-fakta secara komprehensif tentang kecenderungan pembelajaran PKn yang bersifat mudah dicapai dan diukur dalam penilaian.
Dalam studi kasus, metode terpenting tetap saja bersifat kualitatif. Dengan demikian, instrumen utama dalam penelitian adalah penulis sendiri yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi melalui observasi dan wawancara. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Moleong (2005:132) bahwa:
...bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir dan pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya.
Di dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan antar manusia, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak dengan orang-orang di sekitar lokasi penelitian yaitu di SMP Negeri Unggulan Indramayu Kabupaten Indramayu. Dengan demikian penulis lebih leluasa mencari informasi dan data yang terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar